Existence/Keberadaan

When a man is deprived of the foundation that provides him everything,
his poverty loses its best virtue, simplicity, to become no more than disgraceful and sordid.
His wealth is no longer splendid, but becomes merely extravagant.
His appetites no longer remain within natural limits; they no longer have the one goal
of meeting the needs of his life; they become an end in themselves,
setting fire to his existence, and dancing madly by the light of the flames.

Ketika manusia terampas dari dasar yang memberikannya segala sesuatu, kemiskinannya kehilangan kebajikan terbaiknya, untuk menjadi tidak lebih dari memalukan dan papa. Kekayaannya tidak lagi hebat, tetapi hanya menjadi keborosan. Nafsunya tidak lagi terletak dalam batas alami; nafsunya tidak lagi mempunyai tujuan tunggal memenuhi kebutuhan hidupnya; nafsu itu menjadi tujuan sehingga menyalakan api bagi eksistensinya, dan menari ke dalam jilatan api.

Rabindranath Tagore